Oleh BW

Mustahil saya menjadi takut.
Sehelai rambut terbelah sejuta, tiada gentar menghadapi maut.
Meski jiwa raga bercampur tanah, dengan bumi menyatu, saya tak akan menghindar.
Takdir tiada kenal mundur
Semua ada dalam kekuasaan Yang Murba Wisesa, yang menguasai segala kejadian.

Orang mati tiada merasa sakit.
Yang merasa sakit itu hidup yang ada di dalam raga.
Bila tugas jiwa telah tunai, maka alam aning anung tempat kembalinya.
Alam yang tentram dan bahagia.
Aman damai sejahtera.
Selamanya..
Tiada lagi ketakutan terhadap bahaya..

[Pupuh 10 (Asmarandana) : 22-23]

Leave a comment